PCTK (Pecinta Cerbung Tien Kumalasari)

Belum genap sebulan saya masuk WAG sesama pecinta cerbung salah satu pengarang dari kota Solo, Ibu Raden Ayu Sudarwati, atau yang lebih populer dikenal dengan nama Ibu Tien Kumalasari. 

Kesan pertama meriah sekali, satu persatu anggota saling memperkenalkan diri. Ada penggemar dari berbagai macam daerah, mulai dari Jakarta, Bekasi, Tangerang , Cibubur, Bandung, Semarang, Klaten, Jogja, Surabaya, Malang, Bojonegoro, Purwokerto, Purworejo, Lampung, Palembang, Boyolali dan masih banyak dari daerah lain. 

Mendapat teman-teman baru dengan status yang berbeda, baik dari sisi usia, pekerjaan, hobi, dan lain-lainnya membuat saya menjadi tahu banyak karakter orang. Selain juga menambah persaudaraan, komentar pun beragam dibahas dari satu topik ke topik yg lain. Ada pula yang menggunakan bahasa Jawa. Walau saya masih turunan Jawa Kebumen dari Mbah Kakung, tapi saya tidak bisa berbahasa Jawa. Kalau kata-kata yang umum masih bisa sedikit memahami, ya tapi hanya sedikit sekali. Harap maklum, saya lahir di Jakarta dan sampai saat ini masih tinggal di Jakarta. 

Walau ada teman yang mengirimkan pesan berbahasa Jawa, ada juga teman lain yang membantu menerjemahkan bahasa tersebut, sehingga saya perlahan mulai tahu. 

Saya punya sekitar 20 grup chat, tapi WA grup ini luar biasa aktif sekali. Ada ratusan pesan yang masuk tiap hari, sering kali komentar dan pesan yang dikirimkan sederhana sekali, namun saling sambung menyambung sehingga menjadi ramai. Saya banyak mendapat ilmu. Chat berhenti saat tengah malam dan mulai ramai kembali jelang Subuh. 

Anggota WA grup ini semakin tua malah semakin heboh. Ada yang usianya di atas 70 tahun, dan ada juga yang termuda di usia 30 tahun. Sudah banyak pula yang sudah punya cucu dan menjadi kakek/nenek/eyang/mbah, tapi rasa kebersamaan di obrolan kami tetap terasa karena semua saling menghormati sesama, baik yang tua ataupun yang muda. Nah, begitu indahnya kebersamaan.


WAG PCTK ❤️❤️

Popular posts from this blog